KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata kuliah Kebutuhan Dasar
Manusia III dengan membahas materi “Kebutuhan Cairan dan Elektrolit” dalam
bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Salbiah, S.Kp, M.Pd selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia III.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Medan, Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2.Tujuan Belajar ............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian................................................................................. 2
2.2. Fungsi Cairan dan Elektrolit..................................................... 3
2.3. Volume dan Distribusi Cairan Tubuh ...................................... 3
2.4. Mekanisme Gerakan Cairan dan Elektrolit............................... 4
2.5. Jenis Cairan dan Elektrolit........................................................ 5
2.5.1. Jenis Cairan .................................................................... 5
2.5.2. Jenis Elektrolit ................................................................ 6
2.6. Cara Pengeluaran Cairan dan Elektrolit ................................... 6
2.7. Faktor yang Mempengaruhi Cairan dan Elektrolit ................... 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................ 9
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Cairan
dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau
homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat
mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air
yang mengandung partikel-partikel bahan organik dan anorganik yang vital untuk
hidup. Elektrolit tubuh mengandung komponen-komponen kimiawi.
Elektrolit
tubuh ada yang bermuatan positif (kation) dan bermuatan nefatif (anion).
Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh. Termasuk fungsi neuromuskular
dan keseimbangan asam basa. Pada fungsi neuromuskular, elektrolit memegang
peranan penting trkait dengan transmisi impuls saraf.
1.2.
Tujuan Belajar
Adapun tujuan pembuatan
makalah ini, yaitu:
- Untuk menambah wawasan mengenai kebutuhan cairan dan elektrolit
- Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
- Menjelaskan jenis cairan dan elektrolit
3. Untuk menjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan sesuatu yang
bermanfaat dalam menyelamatkan nyawa pasien.
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
2.1.
Pengertian
Cairan dan
elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi
dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri
dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia
yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui
makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian
tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuhKeseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya. Jika salah
satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan
tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar
sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma),
cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma)
adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang
terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus
seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
2.2.
Fungsi Cairan dan Elektrolit
Fungsi cairan dan elektrolit antara lain sebagai
berikut:
ü Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan
temperature tubuh
ü Transpor hasil sisa metabolism
ü Transpor hormone
ü Pelumas antar organ
ü Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem
ü Mempertahankan volume cairan tubuh
ü Pengatur suhu tubuh
2.3.
Volume dan Distribusi Cairan Tubuh
a.
Volume cairan tubuh
Total jumlah volume ciran tubuh (total body water-TBW)
kira-kira 60% dari berat badan pria dan 50 % dari berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada kandungan
lemak badan dan usia. Lemak jaringan sangat sedikit menyimpan cairan, dimana
lemak pada wanita lebih banyak dari pria sehingga jumlah volume cairan lebih rendah
dari pria. Usia juga berpengaruh terhadap TBW dimana makin tua usia semakin
sedikit kandungan airnya. Sebagai contoh, bayi baru lahir TBW-nya 70-80% dari
BB, usia 1 tahun 60% dari BB, usia pubertas sampai dengan 39 tahun untuk pria
60% dan untuk wanita 52% dari BB, usia 40-60 tahun untuk pria 55% dari BB dan
wanita 47% dari BB, sedangkan pada usia diatas 60 tahun untuk pria 52% dari BB
dan untuk wanita 46% dari BB.
Kebutuhan
air berdasarkan umur dan berat badan:
Umur
|
Kebutuhan
Air
|
|
Jumlah Air
dalam 24 jam
|
Ml/kg berat badan
|
|
3
hari
|
250 – 300
|
80 – 100
|
1
tahun
|
1150 – 1300
|
120 – 135
|
2
tahun
|
1350 – 1500
|
115 – 125
|
4
tahun
|
1600 – 1800
|
100 – 110
|
10
tahun
|
2000 – 2500
|
70 – 85
|
14
tahun
|
2200 – 2700
|
50 – 60
|
18
tahun
|
2200 – 2700
|
40 – 80
|
Dewasa
|
2400 – 2600
|
20 – 30
|
b. Distribusi
Cairan Tubuh
Cairan tubuh didistribusikan diantara dua
kompartemen yaitu pada intraseluler dan ekstraseluler. Cairan intraseluler
kira-kira 2/3 atau 40% dari BB, sedangkan cairan ekstraseluler 20% dari BB,
cairan terdiri dari plasma (cairan intraseluler) 5%, cairan interstisial
(cairan disekitar tubuh seperti limfe) 10-15%, dan transeluler (misalnya,
cairan dalam rongga mata, dll) 1-3%.
2.4.
Mekanisme Gerakan Cairan dan Elektrolit
Pergerakan
cairan dan elektrolit harus dipertahankan dalam keadaan seimbang. Pergerakan
cairan tubuh ini dipengaruhi oleh gaya-gaya utama yang menyebabkan cairan dan
elektrolit tersebut bergerak. Gaya tersebut meliputi :
a. Difusi
Difusi
adalah proses ketika materi padat, partikel, seperti gula didalam cairan,
berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, sehingga
distribusi partikel didalam cairan menjadi merata atau partikel akan melewati
membrane sel yang permeabel terhadap substansi. Contoh proses difusi adalah
pergerakan oksigen dari kapiler darah ke sel.
b. Osmosis
Osmosis
adalah gerakan melewati membran semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat
terlarut rendah ke area dengan konsentrasi lebih tinggi. Pada osmosis biasanya
perpindahan terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air.
c. Filtrasi
Filtrasi
adalah cara lain dimana air dan partikel bergerak melewati membran. Gerakan ini
terjadi akibat bobot atau tekanan cairan lebih besar pada satu sisi membran
dibandingkan dengan sisi lain. Bobot atau tekanan cairan ini disebut dengan
tekanan hidrostatik. Dengan demikian dapat dikatan bahwa filtrasi terjadi dari
daerah yang tekanan hisrostatiknya tinggi ke daerah tekanan hidrostatiknya
rendah.
d. Transpor
Aktif
Pada
transport akitf zat-zat dapat bergerak melewati membrane sel dari larutan yang
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi dengan memakai energi. Ini berguna
untuk keseimbangan elektroit. Contoh transport aktif adalah pada pompa natrium
dan kalium, dimana natrium dipompa keluar sel dan kalium dipompa masuk ke dalam
sel.
2.5.
Jenis-jenis Cairan dan Elektrolit
2.5.1. Jenis Cairan
·
Cairan Nutrien
Cairan nutrien
(zat gizi) melalui intravena dapat memenuhi kalori ini dalam bentuk
karbohidrat, nitrogen, dan vitamin yang penting untuk metabolisme. Kalori yang
terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antar 200-1500 kalori per liter.
Cairan nutrient terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air, contoh: dextrose (glukosa),
levulose (fruktosa), invert sugar (1/2 dextrose dan ½ levulose)
2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol, dan travamin
3. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn
·
Blood Volume Expanders
Blood volume
expanders adalah bagian dari jenis cairan yang berfungsi meningkatkan volume
pembuluh darah setelah kehilangan darah. Apabila keadaan darah sudah tidak
sesuai, misalnya pasien dalam kondisi perdarahan berat, pada pasien dengan luka
bakar berat, sejumlah besar cairan hilang dari pembuluh darah didaerah luka.
Jenis blood volume expanders antara lain: human serum albumin dan dextran dengan
konsentrasi ang berbeda. Kedua cairan ini mempunyai tekanan osmotik, sehingga
secara langsung dapat meningkatkan jumlah volume darah.
2.5.2.
Jenis Elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan
yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan
saline terdiri dari cairan isotonik, hipotonik, dan hipertonik. Konsentrasi isotonik
disebut juga normal saline yang banyak digunakan. Contoh cairan elektrolit
adalah:
ü Cairan
ringer’s terdiri atas: Na+, K+, Cl-, Ca2+
ü Cairan
Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl-, Ca2+, HCO3-
ü Cairan
Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl-, HCO3-
2.6.
Cara Pengeluaran Cairan dan Elektrolit
Pengeluaran cairan dan
elektrolit terjadi melalui organ-organ seperti:
a. Ginjal
*
Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang
menerima 170 lt darah untuk disaring setiap hari
*
Produksi urin untuk semua usia 1 ml/kg/jam
*
Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1,5 lt/hari
*
Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi
oleh ADH dan Andosteron
b. Kulit
*
Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf
simpatis yang merangsan aktivitas kelenjar keringat
*
Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari
aktivitas otot, temperature lingkungan yang meningkat, dan demam
*
Disebut juga isensible water loss (IWL) sekitar
15-20 ml/24 jam
c. Paru-paru
*
Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari
*
Meningkatnya cairan yang hilang sebagai respon
terhadap perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat pergerakan atau demam
d. Gastrointestinal
*
Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari gastrointestinal
setiap hari sekitar 100-200 ml
*
Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-15
cc/kg BB/24 jam, dengan kenaikan 10% dari IWL pada setiap kenaikan suhu 10C
2.7.
Faktor-Faktor yang Mempengaruni Kebutuhan
Cairan dan Elektrolit
Kebutuhan
cairan dan elektrolit dalam tubuh dipengaruhi oleh factor-faktor :
ü Usia
Perbedaan usia menentukan luas permukaan tubuh serta
aktivitas organ, sehingga dapat memperngaruhi jumlah kebutuhan cairan dan
elektrolit.
ü Temperatur
Temperature yang tinggi menyebabkan proses
pengeluaran cairan melalui keringat cukup banyak, sehingga tubuh akan banyak
kehilangan cairan.
ü Diet
Diet seseorag berpengaruh terhadap pemasukan cairan dan elktrolit.
Ketika pemasukan nutrisi tidak kuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak,
sehingga serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya
sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan
menyebabkan edema.
ü Stres
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan
pemecahan glykogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi
air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
ü Sakit
Pada keadaan sakit terdapat banyak sel yang rusak,
sehingga untuk memperbaiki sel yang rusak tersebut dibutuhkan adanya proses
pemenuhan kebutuhan cairan yang cukup.
BAB III
KESIMPULAN
Cairan
dan elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan atau
homeostasis tubuh. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit dapat
mempengaruhi fungsi fisiologis tubuh. Sebab, cairan tubuh kita terdiri atas air
yang mengandung partikel-partikel bahan organik dan anorganik yang vital untuk
hidup. Elektrolit tubuh mengandung komponen-komponen kimiawi.
Elektrolit
tubuh ada yang bermuatan positif (kation) dan bermuatan nefatif (anion).
Elektrolit sangat penting pada banyak fungsi tubuh. Termasuk fungsi
neuromuskular dan keseimbangan asam basa. Pada fungsi neuromuskular, elektrolit
memegang peranan penting trkait dengan transmisi impuls saraf.
Daftar
Pustaka
·
Alimul Hidayat, Azis.
2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta: Salemba Medika
·
Asmadi. 2008. Teknik
prosedural Keperawatan: konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta:
Salemba medika
·
Potter, P.A. dan AG.
Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik.
Jakarta: EGC. Edisi 4. Volume II.
·
Tarwoto, dan Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses
Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
No comments:
Post a Comment