Thursday, September 26, 2013

desinfeksi


STERILISASI DAN DESINFEKSI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
KELOMPOK 1
                        DESI  RIAU FASKA H                                112500001
                        SISKA OKTAVIA                                        112500002
                        ASMAH NASUTION                                   112500003
                        M. RIZWAN DHANA                                  112500004
VICI NOVITA T                                           112500005
PUTRI SAIMA DLT                                     112500006
ANDI HAKIM HRP                                      112500007
                        CHALIDA IRAWAN                                               112500008
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
T.A 2011 – 2012

KATA PENGANTAR
          Ass.wr.wb puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmad dan karuniaNYA sehingga makalah saya ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya .Adapun tujuan perbuatan makalah saya ini sebagai sarana untuk menambah pengetahuan kita  mengenai “Florence Nightingale “ khususnya mahasiswa D3 Keperawatan F.Kep.

            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan . Tapi kami berharap makalah ini berguna untuk menambah wawasan kita ,untuk itu kami menerima segala bentuk kriktik dan saran yang dapat menambah wawasan kita semua.

            Pada kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kassih kepada Dosen pengajar ibu Rika E. Nurhidayah,SKp, M.Pd sterilisasi yang telah membimbing dan memberi arahan kepada kami, dan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam membantu menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan Terima Kasih




                                                                                    Medan, 22 September 2011



                                                                                                      Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I                   PENDAHULUAN
          1.1            Latar belakang ...........................................................       1
            1.2            Tujuan .........................................................................       1

BAB II                       PEMBAHASAN
            2.1           Pengertian Sterilisasi .................................................         1
            2.2           Tujuan Sterilisasi........................................................         1
            2.3           Cara-cara Sterilisasi ..................................................          2
            2.4           Hal-hal yang penting dalam Sterilisasi .....................          4
            2.5           Pengertian Desinfeksi ...............................................         4
            2.6           Cara-cara  Desinfeksi ...............................................          4
            2.7           Hal-hal yang penting dalam Desinfeksi....................          6
            2.8           Alat Perawatan / Kedokteran.....................................        6

BAB III       KESIMPULAN

REFERENSI







BAB I
PENDAHULUAN
1.1            LATAR BELAKANG

            Sterilisasi merupakan tindakan membuat suci hama dengan cara mematikan organisme, penghancuran semua organisme hidup, dan mematikan semua organisme. Didalam sterilisasi digunakan berbagai zat kimia yaitu :
a.       Uap formalin
b.      Larutan sublimate
c.       Larutan hibitane 5%
d.      Larutan savion
e.       Phisolex
f.       Resigurdi
g.      Betadine
   Dan kesemua zat kimia tersebut diatas dipakai untuk menyimpan alat-alat steril dan pembersihan kulit dan luka bakar serta luka sayat pada pasien.
             Oleh karena sterilisasi sangatlah penting dan berpengaruh terhadap alat perawatan atau kedoktean yang akan digunakan atau dipakai untuk membersihkan luka dan kulit.
Desinfeksi merupakan tindakan untuk membunuh dan mencegah terjadinya infeksi kuman-kuman patogen dan apotogen pada benda atau permukaan jaringan yang berada diluar tubuh.
            Dan desinfeksi sangat diperlukan karna apabila desinfeksi tidak dilakukan banyak kuman-kuman yang masuk kedalam jaringan tubuh kita.
1.2            TUJUAN
Adapun tujuan makalah ini dibuat untuk :
1.      Menambah pengetahuan tentang Sterilisasi
2.      Mengetahui stuktur





BAB II
PEMBAHASAN
2.1     PENGERTIAN STERILISASI
1.      Tindakan membuat guci hama dengan cara mematikan semua mikroorganisme dengan suhu panas ( panas lembab bertekanan pada 120 C selama 15 menit ), secara mekanis dengan jalan penyaringan kuman – kuman fisis dengan sinar rontgen, sinnar gamma ,sinar ultraviolet atau memakai zat-zat yang bersifat bakterisid ( Kamus Kedokteran 2003 ) adalah memusnahkan semua mikroorganisme beserta sporanya (Oswari , E;2000)
2.      Adalah penghancuran semua organisme hidup ( Browa, Jhon Stuart; 1995)
3.      Adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman-kuman pathogen dan apatogen berserta spora-sporanya (Penuntun Teori Pratikum;2005)
4.      Teknik steril: cara yang dilakukan suatu area tertentu dengan menjaganya bebas dari mikroorganisme.
2.2     TUJUAN STERILISASI
1.      Untuk menghindari penularan
2.      Supaya alat-alat terbebas dari hama (suci hama )
3.      Supaya alat selalu siap pakai bila diperlukan
2.3     CARA – CARA STERILISASI
  1. Untuk mensterilkan alat bedah dapat dengan cara merebus. Cara ini dipakai untuk alat-alat operasi kecil dan bila otoklaf  tidak ada.
  2. Caranya : alat-alat dibersihkan, kemudian direbus dengan air mendidih (100 C) selama paling sedikit 30 menit, setelah air mendidih terus menerus. Misalnya untuk alat-alat dari logam, kaca dan karet.
  3. Kelebihannya : sederhana,cepat dan cukup efektif.
  4. Kekuranganny :tidak dapat menghancurkan spora bakteri dan virus tertentu, dan dapat digunakan untuk pembalut, kain dan kertas.
Dengan  Larutan Antiseptik
  1. Larutan yang mengandung gluteraldehid 2% akan mensterilkan alat-alat jika direndam selama 10 jam.
  2. kelebihannya : waktu cepat, dapat digunakan untuk desinfeksi darurat peralatan dalam waktu 2 menit (untuk alkohol 70%).
  3. Kekurangannya : aldehid harus selalu dalam keadaan baru dan dapat menyebabkan  pewarnaan jika mengenai kulit. larutan juga harus selalu dalam keadaan baru.
Dengan Stoom
  1. Cara stoom yaitu mensterilkan dengan uap panas dengan otoklaf dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu. Otoklaf adalah suatu bejana yang dapat ditutup mati, yang diisi uap panas dengan tekanan tinggi. Suhunya dapat mencapai 115 c hingga 123 c dan tekanan uapnya mencapai 2 hingga 4 atm.
Cara memakainya
Sebelum peralatan dimasukkan kedalam otoklaf
  1. Semua peralatan harus dicuci bersih dan dikeringkan.
  2. Semua alat  tenun harus dilipat sedemikian rupa agar mudah membukanya, usahakan agar pinggir alat tenun berada di pinggir lipatan.
  3. Susunan alat tenun diatur agar yang dipakai terlebih dahulu berada di atas.
  4. Alat tenun untuk keperluan suatu operasi dibungkus menjadi satu.
Dengan Api
  1. Peralatan bedah dapat di sterilkan dengan api terutama untuk pembedahan kecil dengan cepat.
  2. Caranya : alat bedah dimasukkan kedalam baskom lalu tuang kedalamnya spiritus baker secukupnya 5 sampai 10 ml, kemudian dibakar lalu di angkat.
Dengan Bahan Bakar
  1. Cara ini hanya dapat digunakan untuk alat yang cepat rusak oleh panas, misalnya sarung tangan, kateter dll.
  2. Bahan yang dipakai : alkohol 70%, sublimat 1/1000 untuk kapas yang direndam selama 24 jam, uap formalin untuk mensterilkan sarung tangan dan kateter dalam stoples tertutup selama 24 jam.
Dengan Udara Panas
  1. Beberapa alat bedah tidak dapat disterilkan dalam otoklaf maupun direbus, misalnya minyak vaselin dan talk, maka dipakai sterilisator kering. Sterilisator ini prinsipnya sama dengan oven yang biasa dikontrol secara thermostat, dengan elemen pemanas elektrik yang digunakan di rumah-rumah. Alat-alat disterilkan dengan membunuh kumannya melalui udara panas.
  2. caranya : bahan yang hendak disterilkan dimasukkan kedalam sterilisator kering, bila suhu mencapai 160 c ditahan selama satu jam atau pada suhu 120 c selama 4 jam.
  3. Kelebihannya : sterilisai cukup sempurna
  4. Kekurangannya : tidak dapat digunakan untuk karet, plastik atau kertas.
  5. Alat yang dapat disterilkan dengan cara ini yaitu alt logamyang tajam, alat dari kaca, obat-obat tertentu.
Dengan Sinar Ultraviolet
Sinar uktraviolet sering dipakai untuk mensterilkan kamar bedah. Akan tetapi perlu diingat bahwa sinar ultraviolet dapat menembus butir air karna sinar itu di pantulkan. Oleh karna itu, sebelumnya ruangan harus dipel sampai kering, bila menyinari terus menerus sinar uktraviolet dapat merusak kulit dan mata.


2.4     HAL-HAL YANG PENTING DALAM STERILISASI
a.       Sterilisator harus dalam keadaan baik
b.      Sebelum melakukan tindakan steril, alat harus dibersihkan terlebih dahulu.
c.       Bila alat itu harus dibungkus dan etiketnya harus jekas.
d.      Menyusun alat dalam sterilisator harus benar.
e.       Lamanya waktu untuk mensterilkan alat harus benar-benar tepat.
f.       Alat yang sudah steril dipindahkan ketempatnya dengan korentang steril.
g.      Jika alat yang disterilkan  terkontaminasi lagi, maka alat itu harus disterilkan lagi.
2.5     PENGERTIAN DESINFEKSI
     Tindakan untuk membunuh kuman-kuman patogen dan apatogen pada jaringan atau benda dengan menggunakan  obat desinfeksi atau tindakan tertentu tetapi sporanya tidak mati.
2.6     CARA-CARA DESINFEKSI
     Dengan cara mencuci tangan, misalnya :
a.       Cuci tangan dengan sabun lalu bersihkan dan siram dengan alkohol 70%.
b.      Mencuci luka lama atau kotor dengan betadine, peroksida dan lain-lain sesuai yang di butuhkan.
c.       Kulitnyang di operasi dengan yodium tincture 3% dan dilanjutkan dengan alkohol 70%.
d.      Cuci vulva dengan sublimat 1/1000 dan kalium permanganat 1/1000

.                 Mencuci Tangan dengan cara Desinfektan

A.     Pengertian
Mencuci tangan dengan larutan desinfektan, khususnya bagi petugas yang berhubungan dengan pasien yang berpenyakit menular.

B.      Tujuan
1).    Mencegah terjadinya infeksi silang melalui tangan.
2).    Menjaga kebersihan perseorangan.

C.      Persiapan Alat
1).    Air bersih yang mengalir atau air dalam baskom.
2).    Larutan desinfektan, antara lain Lysol atau Savlon.
3).    Handuk atau waslap bersih dan kering.

D.     Pelaksana
1).    Potong kuku (mencegah terjadinya luka pada pasien).
2).    Perhiasan dan arloji harus dilepas (bila memakai).
3).    Tangan mulai dari ujung jari sampai siku dibasahi dengan air mengalir.
4).    Tangan direndam sekurang – kurangnya dua menit di dalam larutan desinfektan.
5).    Tangan selanjutnya dibilas dengan air bersih yang mengalir atau air bersih yang ada di dalam baskom.
6).    Selanjutnya tangan dilap hingga kering.

Macam-macam bahan Desinfektan
  • Desinfektan yang tidak membunuh virus HIV dan Hepatitis B.
  1. Klorhexidine (Hibitane, Savlon).
  2. Cetrimide (Cetavlon, Savlon).
  3. Fenol-fenol (Dettol).
  • Desinfektan yang membunuh Virus HIV dan Hepatistis B.
a. Desinfektan yang melepaskan klorin.
  • Contoh : Natrium hipoklorit (pemutih, eau de javel), Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T) Natrium Dikloro isosianurat (NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)
b. Desinfektan yang melepaskan Iodine misalnya : Povidone Iodine (Betadine, Iodine lemah)
  1. Alkohol : Isopropil alkohol, spiritus termetilasi, etanol.
  2. Aldehid : formaldehid (formalin), glutaraldehid (cidex).
  3. Golongan lain misalnya : Virkon dan H2O2. (Imbang, 2009)
2.7     HAL-HAL YANG PENTING DALAM DESINFEKSI
a.       Harus bersih, kotoran dapat melemahkan kerja desinfektan
b.      Kepekaan, makin pekat larutan yang dipakai makin kuat daya kerjanya.
c.       Waktu, disesuaikan dengan aturan (alat).
d.      Jenis jasad renik.
e.       Suhu, makin tinggi suhu lebih mudah membunuh jasad renik.
f.       Perawat harus memperhatikan hal ini untuk mencegah infeksi yang lebih berat kepada pasien dan proteksi diri.
2.6     ALAT  PERAWATAN / KEDOKTERAN
1.      Logam :  pinset,gunting ,spekulum
2.     Kaca: semprit,tabung kimia
3.     Karet: kateter ,sarung tangan, pipa lambung, drain,sonde
4.     Ebonit: Kanul rektum,  kanul trakea
5.     Email: bengkok, sputum pot, labuh kemih,  waskom
6.     Porselen: mangkok, piring, cangkir
7.     Plastik: selang infus
8.     Tenunan: kain kasa, tampon,duk operasi,baju,sprei,sarung bantal.




BAB III
KESIMPULAN
a.       Pensterilan adalah suatu tindakan untuk mencegah timbulnya infeksi baik terhadap diri sendiri, pasien, maupun orang lain pada saat perawatan,sedangkan desinfeksi dilakukan supaya alat selalu siap untuk dipakai dan tetap terpelihara sehingga dapat tahan lama.
b.      Sterilisasi dan desinfeksi dilakukan pada semua alat-alat perawatan atau kedokteran.