KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas berkat rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas laporan
makalah ini. Kami juga mengucapkan
banyak terima kasih kepada berbagai pihak atas kesempatan yang telah diberikan
kepada kami untuk menyelesaikan laporan makalah ini,serta atas masukan dan
informasi sehingga pembuatan makalah ini menjadi lebih baik.
Makalah ini berisi tentang
Kebutuahn Nutrisi dan Asuhan
Keperawatannya. Kami menyelesaikan penelitian ini untuk menyelesaikan tugas
Kebutuhan Dasar Manusia yang berjudul Kebutuhan Nutrisi dan Asuhan Keperawatannya
. Kami sebagai tim penyusun menyadari bahwa laporan makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan,untuk itu kami sebagai penyusun mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca agar lebih baik lagi untuk masa datang.
Medan,
April 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
............................................................................. i
Daftar isi
...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 latar
belakang................................................................ 1
1.2 Tujuan
.......................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Nutrisi ...................................................... 2
2.2 Sisitem
yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi.................................................................................
2.3 Proses Pencernaan
Makanan........................................ 5
2.4
Status Nutrisi............................................................... 6
2.5
Mengenal Jenis Makanan............................................ 10
2.6
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi......... 12
2.7
Asuhan Keperawatan pada Masalah Kebutuhan Nutrisi. 13
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan.................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . LATAR
BELAKANG
Tubuh
memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakansemua proses biokimia dalam tubuh. Proses metababolisme
dapat berupa anabolisme (membangun) dan kata bolisme (pemecahan).
Nutrisi
merupakan proses pemasukan dan pengelolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan di gunakan dalam aktivitas tubuh. Masalah
nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya.Secara umum faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan metabolisme basal,
faktor patofisiologi seperti adanya penyakit tertentu yang mengganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhan
nutrisi, faktor sosio ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi
kebutuhan nutrisi.
1.2.
TUJUAN
1)
Agar menegetahui pengertian nutrisi
2)
Agar mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan nutrisi
3)
Agar mengetahui masalah kebutuhan nutrisi
4)
Agar mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
5)
Agar mengetahuiasuhan
keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. NUTRISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan
zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.nutrisi
dapat dikatakan sebaggai ilmu tentang makanan,zat-zat gizi dan zat lain yang
terkandung,aksi,reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit.(Tarwoto Wartona edisi 3 KDM dan proses keperawatan hal 26)
Makanan menyediakan makanan dan
juga mempunyai arti simbolik.Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ
tubuh.pergerakan tubuh,mempertahankan suhu tubuh,fungsi enzim,pertumbuhan dan
pergantian sel yang rusak.metabolisme dapat berupa anabolisme (membangun) dan
katabolisme (merusak pemecahan) makanan di makan,di cerna,dan di serap untuk
menghasilkan energi yang diperlukan dalam reaksi ini.
2.2. SISTEM TUBUH
YANG BERPERAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
Sisitem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan
nutrisi adalah system pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ
assesoris. Saluran pencernaan di mulai dari mulut sampai usus halus bagian
distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan
pancreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya system pencernaan makanan
secrara kimia
- Saluran Pencernaan
2.2.1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran
pencernaan dan terdiri atas dua bagian luar yang sempit (vestibula), yaitu
ruang di antara gusi, gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga
mulut.Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanisme melalui pengunyahan
yang akan membuat makanan dapat hancur
sampai merata,di bantu oleh enzim amilase yang akan memecah amilium yang
terkandung di dalam makanan menjadi maltosa.
Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar
saliva yang menghasilkan saliva untuk proses pencernaan dengan cara mencerna
hidrat arang, khususnya amylase, melicinkan bolus sehingga mudah di telan,
menetralkan dan mengencerkan bolus. Dalam proses sekresi, saliva di pengaruhi
oleh beberapa faktor, di antaranya faktor mekanis (seperti adanya benda / bolus
di dalam mulut), faktor psikis (seperti bila mencium atau mengingat makanan
yang enak), faktor kimiawi ( seperti bila makanan terasa asam atau asin).
(pengantar kebutuhan dasar manusia buku 2 hal: 52)
2.2.2.
faring dan Esofagus
faring merupakan bagian saluran
pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut, dan laring. Faring langsung
berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung yang memiliki toto dengan panjang
kurang lebih 20-25 sentimeter dan terletak di belakang trakea, di depan tulang
punggung, kemudian masuk melalui toraks menebus diagfragma yang berhubungan
langsung dengan abdomen serta menyambung dengan lambung.
Esofagus merupakan bagian yang berfungsi menghantarkan makanan dari
faring menuju lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan
panjang lebih kurang dua sentimeter dengan kedua ujung dilindungi springter.
Dalam keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada
makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini bertujuan untuk mencegah gerakan
balik sisi ke organ bagian atas yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan di
lakaukan dengan cara peristaltic, yaitu lingkaran serabut otot di depan makana
mengendor dan yang di belakang makanan berkontraksi. (pengantar kebutuhan dasar
manusia buku 2 hal: 52)
2.2.3.
Lambung
Lambung merupakan bagian saluran
pencernaan yang terdiri atas bagian atas
(disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal ( atrum
pilorik). Lambung mempunyai fungsi, yaitu fungsi motoris serta fungsi eksresi
dan pencernaan. Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung
makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah
memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil nyang dapat bercampur dengan
asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsin dan HCl
yang akan memecah protein menjadi peptone, amylase memecah amilum menjadi
maltosa, lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol membentuk sekresi
gastrin. Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam, kemudian bercampur dengan
getah lambung yang mengantung 0,4% HCl untuk mengasamkan semua makanan serta
bekerja sebagai antiseptic dan desinfektan. (pengantar kebutuhan dasar manusia
buku 2 hal: 53)
2.2.4.
Usus Halus
Usus Halus merupakan tabung
berlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5meter dalam keadaan hidup.
Kemudian, akan bertambah panjang menjadi kurang lebih 6 meter pada orang yang
telah meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilanagn tonusnya.
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus besar yang
memanjang dari lambung hingga katup ileo kolika.
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorpsi chime
dari lambung. Zat-zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi di dalam usus
halus, yaitu pada duodenum, dan di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan
bantuan vitamin D, vitamin A,D,E dan K dengan bantuan empedu dan asam float.
(pengantar kebutuhan dasar manusia buku 2 hal: 53)
2.2.5.
Usus Besar
Usus besar atau juga disebut sebagai
kolon merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup ileokolik
atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan. Usus besar mempunya
panjang kurang lebih 1,5 meter.
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air (kurang lebih 90%),
elektrolit, vitamin, dan sedikit glukosa. Kapasitas absorbsi air kurang lebih
5000 cc/hari. Flora yang terdapat dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis
vitamin K dan B serta memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan. (pengantar
kebutuhan dasar manusia buku 2 hal: 54)
- Organ Asesoris
2.2.6.
Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam
tubuh yang terletak di bagian paling atas rongga abdomen, di sebelah kanan di
bawah diagfragma dan memiliki berat kurang lebih 1500 gram (kira-kira 2,5%
orang dewasa).
Fungsi hati adalah menghasilkan cairan empedu, fagositosis bakteri, dan
benda asing lainnya, memproduksi sel darah merah, dan menyimpan glikogen.
(pengantar kebutuhan dasar manusia buku 2 hal: 55)
2.2.7.
Kantong Empedu
Kantong Empedu merupakan sebuah organ
berbentuk seperti kantong yang terletak di bawah kanan hati atau lekukan bawah
hati sampai pinggiran depan yang memiliki panjang 8-2 cm dan berkapasitas 40-60
cm3.
Fungsi kantong empedu adalah tempat menyimpan cairan empedu, memekatkan
cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-enzim
pada usus halus , mengemulsi garam-garam empedu, mengemulasi lemak, mengeksresi
beberapa zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan memberi warna pada feses,
yaitu kuning kehijau-hijauan (di hasilkan oleh pigmen empedu). Cairan empedu
mengandung air, garam empedu, lemak, kolestrol, pigmen, fosfolipid, dan sedikit
protein. (pengantar kebutuhan dasar manusia buku 2 hal: 55
2.2.8.
Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang
strukturnya sama seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 15cm.
Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin yang dilaksanakan oleh sel
eksokrin yang membentuk getah pancreas berisi enzim serta elektrolit dan fungsi
endokrin yang tersebar di antara alveoli pankreas. (pengantar kebutuhan dasar
manusia buku 2 hal: 56)
2.3 PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan yaitu proses
pengubahan makanan menjadi unsur-unsur yang siap diserap untuk dipergunakan di
sel.
Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada
di dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan.
Berdasarkan fungsinya saluran
cerna meliputi Saluran peristaltic ditempat ini bolus tdk mengalami proses pencernaan,Misalnya
esofagus Tempat menyimpan seperti bolus pd lambung, dan pembusukan makanan
(feces) pd kolon Tempat digesti : mulut, lambung dan intestinal (duodenum,
jejunum dan illeum) Tempat penyerapan
hasil : seluruh intestinal khususnya Illeum
Empat proses penting dlm saluran
pencernaan yg mendukung fungsi optimal saluran cerna:
1. Ingesti
Pada
proses ingesti, makanan yang berada dilingkungan masuk kedalam tubuh melalui
pengunyahan yang dilakukan koordinasi otot rangka dan system saraf sehingga
makanan menjadi lebih halus dan pada saat yang bersamaan makanan bercampur
dengan saliva yang disekresikan oleh kelenjar saliva sehingga makanan menjadi
licin dan mudah ditelan.
2. Digesti
Digesti
adalah perubahan fisik dan kimia dari makanan dengan menggunakan bantuan enzim
dan koenzim yang pengeluarannya diatur oleh hormon dan syaraf, sehingga makanan
menjadi molekul-molekul yang dapat diabsorpsi kedalam aliran darah. Misalnya
hidrat arang menjadi monosakarida, lemak menjadi asam lemak dan gliserol, dan
protein menjadi asam amino. Proses digesti ini dimulai dari mulut dan terakhir
di usus halus.
3. Absorbsi
Absorbsi adalah Penyerapan oleh villi-villi intestinal dan
masuk ke dalam sirkulasi
kemudian dibawa ke sel melalui
Pembuluh vena porta hepatica - hati - jantung - paru paru - jantung - sel
seluruh tubuh.
4.
Distribusi (Transportasi)
Distribusi adalah
proses pengangkutan/ pengantaran sari-sari makanan ke dalam darah dan Organ
lainnya.
5. Sekresi
Merupakan
pengeluaran sekret pencernaan untuk membantu proses ingesti berupa enzim.
Contoh: Mencerna Protein oleh Pepsin dan HCl dimulai:
Pepsin dan HCl merubah protein menjadi pepton/peptida
Amilase, merubah amilum menjadi maltosa Lipase, merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Sintesis dan sekresi gastrin Sekresi faktor intrinsik, untuk absorbsi vit B12 pada illeum Sekresi mukus, pelindung lambung dan melumasi makanan.
Amilase, merubah amilum menjadi maltosa Lipase, merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Sintesis dan sekresi gastrin Sekresi faktor intrinsik, untuk absorbsi vit B12 pada illeum Sekresi mukus, pelindung lambung dan melumasi makanan.
2.4 STATUS NUTRISI
Pemecahan makanan,pencernaan,absorsi dan asupan makanan merupakan
faktor penting dalam menentukan status nutrisi.
2.3.1.Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk
bekerja.manusia membutuhkan energi untuk terus menerus hidup dengan
lingkungannya.
Keseimbanga energi = pemasukan
energi-pengeluaran energi
Atau
Pemasukan energi = Total
pengeluaran energi (panas + kerja +energi yang disimpan)
|
A.Pemasukan energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi
makanan.makanan merupakan sumber utama energi manusia.dari makanan yang dimakan
kemudian dipecah secara kimiawi menjadi protein,lemak dan karbohidrat.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan glikogen yang
merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati dan jaringan tubuh.
B.Pengeluaran energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh.cadangan energi tubuh
berbentuk senyawa fospat seperti adenosintrifhosfat (ATP)
Kebutuhan seseorang ditentukan oleh basal metabolisme rate
(BMR)aktifitas fisik.
Kebutuhan energi setiap hari ditentukan dengan rumus :
(BMR +24) + (0,1 x konsumsi kkal setiap hari) + (energi untuk
aktifitas)
|
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi maka
akan terjadi keseimbangan negative sehingga cadangan makanan dikeluarkan,hal
ini akan berakibat pada penurunan berat badan.sebaliknya,jika pemasukan energi
lebih banyak dari pengeluaran energi maka terjadi keseimbangan
positif,kelebihan energi akan disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan
berat badan.(tarwoto wartonah hal : 26)
C.Basal Metabolisme Rate (BMR)
Adalah energi yang digunakan tubuh pada saat istirahat yaitu kegiatan
fungsi tubuh seperti pergerakan jantung,pernapasan,peristaltic usu,kegiatan
kelenjar-kelenjar tubuh.
Kebutuhan Kalori basal dipengaruhi oleh :
1)Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah dengan
cepat,hal ini berhubungan dengan faktor pertumbuhan.setelah usia 20 tahun lebih konstan.
2)Jenis Kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibanding wanita.pada
laki-lai kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam sedangkan pada wanita 0,9 kkal/kg
BB/jam.
3)Tinggi dan Berat Badan
Tinggi dan berat badan berpengarruh terhadap luas permukaan tubuh.makin
luas permukaan panas akan lebih banyak sehingga kebutuhan metabolisme
terpenuhi.
4)Kelainan Endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme.peningkatan tiroksia
misalnya pada hipertiroid akan meningkatkan basal metabolisme sedangkan
penurunan kadar tiroksin akan menurunkan metabolisme.
5)Suhu Lingkungan
Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan metabolisme untuk
menyusaikan diri,tubuh harus lebih banyak memproduksi panas.
6)Keadaan sakit
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat.peningkatan suhu tubuh tersebut
akan mempercepat reaksi kimia,dimana peningkatan 1 derajat celcius akan
meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7)Keadaan Hamil
Konsumsi oksigen pada orang hamil meningkat untuk memenuhi kebutuhan
dan pertumbuhan janin,sehingga metabolisme juga akan meningkat.
8)Keadaan stress dan Ketegangan
Keadaan stres dan ketegangan akan merangsang produksi katekolamin yang
mempunyai efek peningkatan metabolisme..(tarwoto wartonah hal : 28)
2.3.2.Kegiatan yang membutuhkan energi,antara lain:
1.Vital kehidupan,pernapasan,sirkulasi darah,suhu tubuh.
2.Kegiatan mekanik oleh ototi saluran pencernaan.
3.Aktivitas otot dan syaraf.
4.Energi kimia untuk membangun jaringan,enzim dan hormon.
5.Sekresi cairan pencernaan.
6.Absorsi zat-zat gizi disaluran pencernaan.
7.Pengeluaran hasil metabolisme.
2.3.3. Faktor –faktor yang
mempengaruhi kebutuhan energi:
1.Peningkatan basal metabolisme rate
2.Aktivitas tubuh
3.Faktor usia
4.Suhu lingkungan
5.Penyakit atau status kesehatan
2.3.4.Fungsi zat gizi adalah:
a.Sebagai penghasil energi bagi fungsi orgsn,gerakan,dan kerja fisik.
b.Sebagai bahan dassar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan
c.Sebagai pelindung dan pengatur.
2.3.5. PENGUKURAN FISIK ANTROPOMETRI
Antropometri adalah
suatu sistem pengukuran ukuran dan susunan tubuh dan bagian khusus
tubuh.pengukuran antropometri terdiri atas tinggi badan,tebal lipatan kulit,dan
lingkar tubuh dibeberapa area seperti kepala,dada,dan lengan.
1.
Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan pada
klien dewasa dan balita dilakukan dalam posisi berdiri tanpa alas
kaki,sedangkan pada bayi dilakukan pada
posisi berbaring.pada kasus-kasus tertentu seperti pasien mengalami cedera,dan
faktur tulang belakang,pengukuran dilakukan dalam posisi berbaring.
2.
Berat Badan
Hal-hal yang harus
diperhatikan pada saat pengukuran berat badan adalah :alat serta skala ukur
yang digunakan harus sama setiap kali menimbang,klien ditimbang tanpa alas
kaki,pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali
menimbang,waktu (jam) penimbangan relatif sama,misalnya sebelum dan sesudah
makan.
3.
Berat Badan
Ideal (BBI)
Berat badan ideal/normal bila
dicapai bila energi yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan sama dengan
energi yang dikeluarkan (keseimbangan energi)
Berat badan ideal (kg)=[(tinggi
badan (cm)-100)-10%)]
Berat badan ideal ini bergantung
pula pada besar kerangka dan komposisi tubuh dalam hal otot dan lemak.seorang
kerangka besar dan atau mempunya komposisi otot relatif lebih besar mempunyai berat badan ideal yang
lebih besar .cara lain adalah dengan menentukan indeks masa tubuh /IMT (Body
Mass Index/BMI)
IMT=Berat badan (kg)/(Tinggi
badan x tinggi badan (m²))
Nilai standart : <20 underweight
20-25 berat normal
25-30 overweight
>30 obese/gemuk
4.
Tebal Lipatan
Kulit
Pengukuran tebal lipatan
kulit bertujuan untuk menentukan persentase lemak dijaringgan subkutan,dan
status kalori.selain itu,pengukuran ini dapat digunakan un tuk mengkaji
kemungkinan malnutrisi,berat badan normal atau obesitas.Area yang sering
digunakan untuk pengukuran ini adalah lipatan kulit trisep (triceps
skinsfold,TSF).area lain pengukuran TSF adalah bisep,skapula dan otot abdominal.
Cara pengukuran TSF:
·
Klien
dianjurkan untuk membuka pakaian guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran.
·
Privasi dan
rasa nyaman klien harus selalu diperhatikan.
·
Dalam
pengukuran TSF,utamakan lengan klien yang tidak dominan.
·
Pengukuran
TSF dilakukan pada titik tengah lengan atas,atara akromion dan olekranon.
·
Ketika
pengukuran dilakukan,klien dianjurkan untuk rileks.
·
Alat yang
digunakan adalah kapiler.
5.
Lingkar Tubuh
Lingkar dada dan kepala
digunakan dalam pengkajian pertumbuhan dan perkembangan otak bayi.sedangkan
lingkar lengan atas (MAC)dan lingkar otot lengan atas (LOLA/MMAC) digunakan
untuk menilai status nutrisi.LLA diukur dengan menggunakan alat ukur yang umum
digunakan tukang jahit (tape around) dan dilakukan pada titik tengah lengan
yang tidak dominan dalam satuan centimeter.
Tabel LLA untuk remaja dan orang
dewasa
UMUR
|
STANDAR
|
|||||
100%
|
85%
|
80%
|
||||
Lk
|
Pr
|
Lk
|
Pr
|
Lk
|
Pr
|
|
15-16
|
25.0
|
24.5
|
21.0
|
20.5
|
20.0
|
19.5
|
16
|
26.0
|
24.5
|
22.0
|
21.0
|
20.5
|
19.5
|
17
|
27.0
|
25.0
|
23.0
|
21.5
|
21.5
|
20.0
|
Dewasa
|
29.5
|
28.5
|
25.0
|
23.5
|
23.5
|
23.0
|
Keterangan :
85% standar = batas terendah gizi baik
80% standar = batas terendah gizi kurang
<80% standar = gizi buruk
Adapun penghitungan LOLA menggunakan rumus :
LOLA = LLA-(3,14 x TSF) semua dalam satuan cm
Nilai normal LOLA pada pria sebesar 25,3 dan wanita sebesar 23,3 cm.
2.5 MENGENAL
JENIS MAKANAN
1. Makanan Biasa
Makanan biasa sama dengan
makanan sehari-hari yang beraneka ragam, bervariasi dengan bentuk, tekstur dan
aroma yang normal. Susunan makanan mengacu pada Pola Menu Seimbang dan Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan bagi orang dewasa sehat. Makanan biasa
diberikan kepada pasien yang berdasarkan penyakitnya tidak memerlukan makanan
khusus (diet). Walau tidak ada pantangan secara khusus, makanan sebaiknya
diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang pada saluran
cerna.
Tujuan diet makanan biasa adalah
memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi untuk mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh.
Syarat-syarat diet makanan biasa adalah:
energi sesuai kebutuhan normal orang dewasa sehat dalam keadaan
istirahat;
protein 10-15% dari kebutuhan energi total;
lemak 10-25% dari kebutuhan energi total;
karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total;
cukup mineral, vitamin dan kaya serat;
makanan tidak merangsang saluran cerna;
makanan sehari-hari beraneka ragam dan bervariasi.
Makanan yang tidak dianjurkan untuk diet makanan biasa adalah makanan
yang merangsang, seperti makanan yang berlemak tinggi, terlalu manis, terlalu
berbumbu, dan minuman yang mengandung alkohol.
2. Makanan
Lunak
Makanan lunak adalah makanan
yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah, ditelan, dan dicerna dibandingkan
makanan biasa. Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung
kepada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Tujuan diet makanan lunak adalah
memberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah ditelan dan dicerna sesuai
kebutuhan gizi dan keadaan penyakit.
Syarat-syarat diet makanan lunak adalah sebagai berikut:
Energi, protein, dan zat gizi
lain cukup;
makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan
keadaan penyakit dan kemampuan makan pasien;
makanan diberikan dalam porsi sedang, yaitu tiga kali makan lengkap dan
dua kali selingan;
makanan mudah cerna, rendah serat, dan tidak mengandung bumbu yang
tajam.
3.Makanan Saring
Makanan saring adalah makanan
semi padat yang mempunyai tekstur lebih halus daripada makanan lunak, sehingga
lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut keadaan penyakit, makanan saring dapat
diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan cair
kental ke makanan lunak.
Tujuan diet untuk makanan saring adalah memberikan makanan dalam bentuk
semi padat sejumlah yang mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu
pendek sebagai proses adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Syarat-syarat diet makanan saring adalah:
hanya diberikan untuk jangka
waktu singkat selama 1-3 hari, karena kurang memenuhi kebutuhan gizi terutama
energi dan tiamin;
rendah serat, diberikan dalam
bentuk disaring atau diblender;
diberikan dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
Makanan saring diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi
tertentu, pada infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna, serta kepada pasien
dengan kesulitan mengunyah dan menelan, atau sebagai perpindahan dari makanan
cair ke makanan lunak. Karena makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka
sebaiknya diberikan untuk jangka waktu pendek, yaitu selama 1-3 hari saja.
4. Makanan
Cair
Makanan cair adalah makanan yang
mempunyai konsistensi cair hingga kental.
Makanan ini diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah,
menelan, dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran,
suhu tinggi, rasa mual, muntah, pasca perdarahan saluran cerna, serta pra dan
pasca bedah. Makanan dapat diberikan secara oral atau parental.
Menurut konsistensi makanan, makanan cair terdiri atas tiga jenis,
yaitu: makanan cair jernih, makanan cair penuh, dan makanan cair kental.
Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih
pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila
diletakkan dalam wadah bening. Jenis cairan yang diberikan tergantung pada
keadaan penyakit atau jenis operasi yang dijalani.
Tujuan diet makanan cair jernih adalah untuk:
memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan cairan
tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan sisa, mencegah dehidrasi
yang menghilangkan rasa hau
Syarat diet makanan cair adalah:
makanan diberikan dalam bentuk cair jernih;
bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat;
tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap;
sangat rendah sisa;
diberikan hanya selama 1-2 hari;
porsi kecil dan diberikan
sering.
Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi
tertentu, keadaan mual, muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan
saluran cerna.
Bahan makanan yang boleh
diberikan antara lain teh, sari buah, kaldu, air gula, serta cairan mudah
cerna. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tinggi dan rendah sisa
2.6 FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI
2.6.1. Pengetahuan
Pengetahuan yang
kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi pola konsumsi makan.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi
kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi.
2.6.2. Prasangka
Prasangka buruk
terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat memengaruhi status gizi
seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein
yang paling murah, tidak di jadikan bahan makanan yang layak untuk di makan
karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat
merendahkan derajat mereka.
2.6.3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang
merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat memengaruhi
status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang dan
pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut merupakan sumber
vitamin yang sangat baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak karena
dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumberprotein
yang sangat baik bagi anak-anak.
2.6.4. Kesukaan
Kesukaan yang
berlebihan tehadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnnya variasi
makanan, sehinggga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
Saat ini, para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan
menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, sepert makan cepat saji Ijunk
food), bakso,dll. Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi
kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak
memiliki asupan gizi yang baik.
2.6.5. Ekonomi
Status ekonomi dapat
memengaruhi perubahan status gizi karena penyedian makanan bergizi membutuhkan
pedanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat de3ngan kondisi
perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya
dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
(Pengantar KDM buku 2, salemba medica hal: 69)
2.7.ASUHAN
KEPERAWATAN PADA MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI
2.7.1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap
maslah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan
pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.
- Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi
informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe makanan yang dihindari
ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat digunakan untuk
membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan makanan untuk masa
selanjutnnya.
- Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu di kaji
dalam hal kemampuan makan, antara lain, kemampuan mengunyah, menelan dan makan
sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting
dalam pengkajian nutrisi adalah penetuan tingakat pengetahuan pasien mengenai
kebutuhan nutrisi.
- Nafsu makan, jumlah asupan
- Tingkat aktivitas
- Pengonsumsian obat
- Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat
dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek berikut : rambut yang sehat
berciri mengkilat, kuat, tidak kering dan tidak mengalami kebotakan bukan
karena faktor usia; daerah di atas pipi dan di bawah mata tidak berwarna gelap;
mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembulu darah; daerah bibir
tidak kering, pecah-pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah
gelap, tidak berwarna merah terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi
tidak bengkak, tidak mudah berdarah,dll
- Pengukuran antropometrik
Pengukuran ini meliputi
pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar lengan.tinggi badan anak
dapat di gambarkan pada suatu kurva/gerafik sehingga dapat terlihat
perkembangannya.
- Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang
langsumg berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan
albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit,dll
(Pengantar KDM buku 2, salemba
medica hal: 70)
2.7.2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang
dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi adalah :
1.
Kekuranagn Nutrisi, berhubungan dengan :
·
Meningkatnya
kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit
infeksi, luka bakar, ataupun kanker.
·
Disfagia
akibat sekumpulan serebral
·
Penurunan
absorbsi nutrisi akibat intoleransi laktosa
·
Penurunan
nafsu makan.
·
Sekresi
berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun pengeluaran
lainnya
·
Ketidakcukupan
nabsorbsi akibat efek samping obat atau lainnya.
·
Kesulitan
mengunyah.
2.
Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :
·
Perubahan
pola kenyang akibat efek obat atau radiasi
·
Kurangnya
pengetahuan tentang nutrisi
·
Penurunan
kebutuhan metabolisme
·
Kelebihan
asupan
·
Perubahan
gaya hidup
(Pengantar KDM buku 2, salemba medica hal: 71)
2.7.3. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
1)
Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2)
Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3)
Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana Tindakan :
1)
Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekuranagan
kebutuhan nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya.
2)
Kurangi faktor yang memengaruhi perubahan nutrisi
3)
Ajarkan untuk merencanakan makanan
4)
Kaji tanda vital dan bising usus
5)
Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6)
Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan
lainnya
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum
dapat dilakaukan dengan cara :
- Mengurangi kondis atau gejala penyakit yang menyebabkanpenurunan nafsu makan
- Memeberikan makanan yang di sukai sedikit demi sedikit tetapi sering dengan memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.
- Menata ruangan senyaman mungkin
- Menjaga kebersihan mulut
- Menyajikan makanan mudah dicerna
- Hindari makanan yang mengandung gas.
Tindakan pada gangguan kesulitan makanan secara umum
dapat dilakaukan dengan cara :
·
Atur posisi
duduk tegak 60-90 derajad pada kursi atau tepi tempat tidur.
·
Pertahankan
posisi selama 10-15 menit
·
Fleksiskan
kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat unutuk mempertahankan
kepatenan esofagus
·
Mulai dari
jumlah yang kecil
·
Anjurkan
untuk membersihkan mulut, hindari makana yang pedas atau asam, mkanan berserat
(sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak.
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum
dapat dilakukan dengan cara :
- Hindari makanan yang mengandung lemak
- Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
- Lakukan program olahraga.
(Pengantar KDM buku 2, salemba medica hal: 72)
2.6.4. Pelaksanaan (Tindakan ) keperawatan
1. Pemberian Nutrisi Mealaui Oral
Pemberian nutrisi melalui oral
merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mamapu
memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu memberikan makan
/ nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan
membangkitkan selera makan pada pasien.
2.Pemberian Nutrisi Melalui
pipa penduga/ lambung
Pemberian nutrisi
melalui pipa penduga/ lambung merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan
pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak
mampu menelan dengan cara memberi makan melalui pipa lambung. Tujuannya untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
3.
Pemberian Nutrisi melalui Parenteral
Pemberian nutrisi
melalui parental meruapakan pemberian nutrisi beruapa cairan infus yang
dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral ( untuk
nutrisi parental total ) ataupun vena perifer (untuk nutrisi parental parsial).
Pemberian nutrisi melaluyi parental dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan
melalu oral atau pipa nasogastrik dengan tujuan untuk menunjang nutrisi enteral
yang hanya memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.
(Pengantar KDM buku 2, salemba medica hal: 73)
2.7.5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum
dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam :
1)
Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam
makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang dari kebutuhan.
2)
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan
3)
Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan
adanya proses pencernaan makan yang adekuat.
(Pengantar KDM buku 2, salemba medica hal: 77)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan
zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan
bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan
sisanya.nutrisi dapat dikatakan sebaggai ilmu tentang makanan,zat-zat gizi dan
zat lain yang terkandung,aksi,reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit.
Sistem tubuh yang berperan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system pencernaan yang terdiri
atas saluran pencernaan dan organ assesoris. Saluran pencernaan di mulai dari
mulut sampai usus halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas
hati, kantong empedu, dan pancreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya
system pencernaan makanan secrara kimiawi.
Elemen nutrient/zat gizi terdiri dari :
Karbohidrat, Protein, Lemak, Vitamin,
Mineral dan Air.
Secara umum, gangguan kebutuhan
nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihannutris, obesitas, malnutrisi,
diabetes melitus, hipertensi,jantung koroner, kanker, dan anoreksia nervosa.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah pengetahuan, prasangka,
kebiasaan, kesukaan dan ekonomi.
Asuhan keperawatan pada maslah
kebutuhan nutrisi meliputi : Pengkajian Keperawatan, Diagnosis Keperawatan,
Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan dan Evaluasi
Keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul H.A.Aziz.2006.Pengantar
Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta: Salemba Medica
Wartonah Tarwot.2006.Kebutuhan
Dasar Manusia dan Proses Keperawatannya edisi 3. Jakarta: Salemba Medica